- Back to Home »
- Pengertian Kekeringan
Posted by : Hanung
Rabu, 16 Juli 2014
“KEKERINGAN”
Pengertian
Kekeringan adalah
merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang berulang. Secara
umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah dari
kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan
lingkungan.
Jenis-Jenis Kekeringan
Jenis-Jenis Kekeringan
Menurut
Shelia B. Red (1995) kekeringan bisa dikelompokan berdasarkan jenisnya yaitu :
kekeringan meteorologis, kekeringan hydrologis, kekeringan pertanian, dan
kekeringan sosial ekonomi.
Kekeringan
Meteorologis, berasal dari kurangnya curah hujan dan didasarkan pada
tingkat kekeringan relatif
terhadap tingkat kekeringan normal atau rata – rata dan lamanya periode kering.
Perbandingan ini haruslah bersifat khusus untuk daerah tertentu dan bisa diukur
pada musim harian dan bulanan, atau jumlah curah hujan skala waktu tahunan.
Kekurangan curah hujan sendiri, tidak selalu menciptakan bahaya kekeringan.
Kekeringan
Hidrologis, mencakup berkurangnya sumber – sumber air seperti sungai, air
tanah, danau dan tempat – tempat cadangan air. Definisinya mencangkup data
tentang ketersediaan dan tingkat penggunaan yang dikaitkan dengan kegiatan
wajar dari sistem yang dipasok (sistem domestik, industri, pertanian yang
menggunakan irigasi). Salah satu dampaknya adalah kompetisi antara pemakai air
dalam sistem – sistem penyimpanan air ini.
Kekeringan
Pertanian adalah dampak dari kekeringan meteorologi dan hidrologi terhadap
produksi tanaman pangan dan ternak. Kekeringan ini terjadi ketika kelembapan
tanah tidak mencukupi untuk mempertahankan hasil dan pertumbuhan rata - rata
tanaman. Kebutuhan air bagi tanaman, bagaimanapun juga, tergantung pada jenis
tanaman, tingkat pertumbuhan dan sarana- sarana tanah. Dampak dari kekeringan
pertanian sulit untuk bisa diukur karena rumitnya pertumbuhan tanaman dan
kemungkinan adanya faktor – faktor lain yang bisa mengurangi hasil seperti
hama, alang – alang, tingkat kesuburan tanah yang rendah dan harga hasil
tanaman yang rendah. Kekeringan kelaparan bisa dianggap sebagai satu bentuk
kekeringan yang ekstrim, dimana kekurangan banjir sudah begitu parahnya
sehingga sejumlah besar menusia menjadi tidak sehat atau mati. Bencana
kelaparan biasanya mempunyai penyebab – penyebab yang kompleks sering kali
mencangkup perang dan konflik. Meskipun kelangkaan pangan merupakan faktor
utama dalam bencana kelaparan, kematian dapat muncul sebagai akibat dari
pengaruh – pengaruh yang rumit lainnya seperti penyakit atau kurangnya akses
dan jasa – jasa lainnya.
Kekeringan
Sosial Ekonomi, berhubungan dengan ketersediaan dan permintaan akan barang dan jasa dengan tiga jenis kekeringan yang disebutkan
diatas. Ketika persediaan barang – barang seperti air, jerami atau jasa seperti
energi listrik tergantung pada cuaca, kekeringan bisa menyebabkan kekurangan.
Konsep kekeringan sosioekonomi mengenali hubungan antara kekeringan dan
aktivitas – aktivitas manusia. Sebagai contoh, praktek penggunaan lahan yang
jelek semakin memperburuk dampak – dampak dan kerentanan terhadap kekeringan di
masa mendatang.
Kekeringan Pada Tanaman
Kekeringan Pada Tanaman
Ada
beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kekeringan pada tanaman meliputi
(Winarko, 2004):
1. Spekulasi petani di lahan tadah hujan, mengharap ada hujan tetapi tidak terjadi.
2. Pelanggaran terhadap Rencana Pola dan Tata Tanam (SK Bupati) oleh petani di Daerah Irigasi(DI). Ada 2 kemungkinan: Sengaja melanggar (spekulasi)dan tidak mengetahui/tidak mendapat informasi.
3. Air irigasi tidak mengalir ke lokasi, biasanya di bagian hilir DI karena jaringan irigasi rusak/tidak berfungsi.
4. Bagian hilir akan kekurangan air karena bagian pengguna hulu boros air.
5. Curah hujan memang dibawah normal (lebih kering daripada biasanya).
6. Sumber air yang ada lebih cepat mengering/menurun debitnya (terutama di wilayah DAS).
Akibat Bencana Kekeringan
1. Spekulasi petani di lahan tadah hujan, mengharap ada hujan tetapi tidak terjadi.
2. Pelanggaran terhadap Rencana Pola dan Tata Tanam (SK Bupati) oleh petani di Daerah Irigasi(DI). Ada 2 kemungkinan: Sengaja melanggar (spekulasi)dan tidak mengetahui/tidak mendapat informasi.
3. Air irigasi tidak mengalir ke lokasi, biasanya di bagian hilir DI karena jaringan irigasi rusak/tidak berfungsi.
4. Bagian hilir akan kekurangan air karena bagian pengguna hulu boros air.
5. Curah hujan memang dibawah normal (lebih kering daripada biasanya).
6. Sumber air yang ada lebih cepat mengering/menurun debitnya (terutama di wilayah DAS).
Akibat Bencana Kekeringan
Menurut
Shelia B. Red (1995) bahwa Akibat bencana kekeringan diantaranya adalah dalam
sektor ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Ekonomi
:
* Kerugian-kerugian produksi tanaman pangan, susu, ternak, kayu, dan perikanan.
* Kerugian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional
* Kerugian pendapatan petani dan lain-lain yang terkena secara langsung
* Kerugian-kerugian dari bisnis turisme dan rekreasi
* Kerugian pembangkit listrik tenaga air dan meningkatkan biaya-biaya energI
* Kerugian-kerugian yang terkait dengan produksi pertanian
* Menurunya produksi pangan dan meningkatnya harga-harga pangan
* Pengangguran sebagai akibat menurunnya produksi yang terkait dengan kekeringan
* Kerugian pendapatan pemerintah dan meningkatnya kejenuhan pada lembaga keuangan
Lingkungan :
* Kerusakan terhadap habitat spesies ikan dan binatang
* Erosi-erosi angin dan air terhadap tanah
* Kerusakan spesies tanaman
* Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas air (salinisasi)
* Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas udara (debu, polutan, berkurangnya daya pandang)
Sosial:
* Pengaruh-pengaruh kekurangan pangan ( kekurangan gizi, kelaparan)
* Hilangnya nyawa manusia karena kekurangan pangan/kondisi terkait dengan kekeringan
* Konflik di antara penggunan air
* Masalah kesehatan karena menurunnya pasokan air
* Ketidakadilan dalam distribusi akibat dampak-dampak kekeringan dan bantuan pemulihan
* Menurunnya kondisi-kondisi kehidupan di daerah pedesaan
* Meningkatnya kemiskinan, berkurangnya kualitas hidup
* Kekacauan social, perselisihan sipil
* Migrasi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan atau bantuan pemulihan
* Kerugian-kerugian produksi tanaman pangan, susu, ternak, kayu, dan perikanan.
* Kerugian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional
* Kerugian pendapatan petani dan lain-lain yang terkena secara langsung
* Kerugian-kerugian dari bisnis turisme dan rekreasi
* Kerugian pembangkit listrik tenaga air dan meningkatkan biaya-biaya energI
* Kerugian-kerugian yang terkait dengan produksi pertanian
* Menurunya produksi pangan dan meningkatnya harga-harga pangan
* Pengangguran sebagai akibat menurunnya produksi yang terkait dengan kekeringan
* Kerugian pendapatan pemerintah dan meningkatnya kejenuhan pada lembaga keuangan
Lingkungan :
* Kerusakan terhadap habitat spesies ikan dan binatang
* Erosi-erosi angin dan air terhadap tanah
* Kerusakan spesies tanaman
* Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas air (salinisasi)
* Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas udara (debu, polutan, berkurangnya daya pandang)
Sosial:
* Pengaruh-pengaruh kekurangan pangan ( kekurangan gizi, kelaparan)
* Hilangnya nyawa manusia karena kekurangan pangan/kondisi terkait dengan kekeringan
* Konflik di antara penggunan air
* Masalah kesehatan karena menurunnya pasokan air
* Ketidakadilan dalam distribusi akibat dampak-dampak kekeringan dan bantuan pemulihan
* Menurunnya kondisi-kondisi kehidupan di daerah pedesaan
* Meningkatnya kemiskinan, berkurangnya kualitas hidup
* Kekacauan social, perselisihan sipil
* Migrasi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan atau bantuan pemulihan